Tinta.news | Penasaran, Juventus menghentakkan kakinya dalam perbincangan gelar Serie A saat mereka bersiap menjamu Bologna pada hari Minggu. Tak hanya itu, mereka membawa gaya permainan segar yang membara, semangat baru yang mewakili tekad klub untuk bangkit dari bencana musim lalu.
Tak terasa Massimiliano Allegri dan pasukannya, seperti tiga raksasa lainnya di Italia, menggebrak pada hari pembukaan dengan mengalahkan Udinese 3-0. Tampil penuh semangat menyerang, ini bukanlah tampilan yang biasa kita lihat dari pelatih konservatif seperti Allegri.
Federico Chiesa memberi tepuk tangan untuk “gaya sepakbola modern” timnya, membawa mereka memimpin hanya dalam 108 detik di Udine. Ini juga menjadi sinyal bahwa masalah cedera yang sempat mengganggu dirinya mulai teratasi.
Namun, Allegri sendiri lebih berhati-hati tentang perubahan taktik, lebih menekankan bahwa Chiesa harus bermain di posisi depan.
“Ia harus mencetak 14-16 gol musim ini… menjadi sayap terlalu menghambat potensinya,” ungkap sang pelatih.
Namun, ada semacam angin segar dalam pendekatan Juve kali ini, optimisme yang tak begitu terasa di musim lalu, bahkan sebelum badai ujian dan cobaan di depan meja pengadilan mengakibatkan hukuman 10 poin dan larangan satu musim tampil di panggung Eropa.
Juve hanya mengemas 35 gol dari permainan terbuka musim lalu. Pertandingan mereka kerap terasa monoton. Pencapaian buruk di Liga Champions dan kekalahan telak dari Napoli pada Januari lalu menegaskan batasan mereka.
Dan dengan pesaing utamanya — Milan dan sang juara bertahan Napoli — sedang dalam masa transisi, Juve tampil lapar dan tak kalah kompeten. Seperti saat mereka membeli mahal Cristiano Ronaldo.
AC Milan juga akan menggelar sambutan hangat bagi fans mereka saat menjamu Torino pada hari Minggu. Para pendatang baru di tim telah memberikan awal yang positif akhir pekan lalu.
Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders, dua dari sembilan wajah baru, tampil luar biasa kontra Bologna. Di kubu merah-hitam Milan, harapannya tinggi bahwa mereka bisa meraih mahkota juara liga yang ke-20 sebelum rival sekotanya, Inter.
Inter di bawah asuhan Simone Inzaghi juga tampil penuh semangat, akan melawan Cagliari yang baru promosi pada Senin malam. Namun, pertandingan paling menggiurkan pada akhir pekan mungkin saat Fiorentina berhadapan dengan Lecce — tim yang berhasil mengalahkan Lazio akhir pekan lalu.
Pelatih Fiorentina, Vincenzo Italiano, nampaknya akan menurunkan susunan tim yang sama setelah menghajar Genoa 4-1 di hari pembukaan. Banyak yang mulai berpikir, apa mungkin Fiorentina menjadi kuda hitam di papan atas.
Namun, kabar mengejutkan datang dari Brentford yang mencoba merampas bintang penyerang Nicolas Gonzalez setelah mengajukan tawaran di atas 40 juta euro. Jika terjadi, hal ini akan membuat para fans bertanya-tanya tentang ambisi sang pemilik klub, Rocco Commisso.
Pemain untuk diamati: Khvicha Kvaratskhelia
Setelah absen dalam kemenangan Napoli pada laga pembuka melawan Frosinone karena cedera, bintang winger Kvaratskhelia akan kembali beraksi saat Napoli menjalani debut kandang mereka menghadapi Sassuolo pada Minggu malam.
Kvaratskhelia adalah separuh dari pasangan serangan mematikan bersama Victor Osimhen yang mendorong Napoli meraih gelar liga pertama sejak 1990.
Pemain berusia 22 tahun ini mencetak 14 gol dan memberikan jumlah yang sama dari assist musim lalu, dan kini tengah dalam proses perpanjangan kontrak di Napoli.
Data Kunci 3: Terakhir kali Juventus unggul 3-0 pada paruh pertama pertandingan pembuka adalah melawan Venezia pada tahun 2001. Mereka berhasil meraih gelar liga tahun itu.
26: Jumlah gol dalam akhir pekan pembuka yang begitu menghibur.
Jadwal Pertandingan (semua waktu dalam GMT) Sabtu
Monza vs Empoli, Frosinone vs Atalanta (16:30), AC Milan vs Torino, Verona vs Roma (18:45)
Minggu
Fiorentina vs Lecce, Juventus vs Bologna (16:30), Napoli vs Sassuolo, Lazio vs Genoa (18:30)
Senin
Salernitana vs Udinese (16:30), Cagliari vs Inter Milan (18:45)
