Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

Media Network
Olahraga

Kepergian Kylian Mbappe: Peluang Baru untuk PSG Berkilau

Tinta.news | Guncangan besar menggebu di dunia sepakbola ketika Kylian Mbappe, sang megabintang PSG, mengumumkan keputusannya untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan juara Prancis tersebut.

Tentu saja, keputusan mengejutkan ini membuat banyak orang tercengang, terutama para petinggi di PSG, karena baru tahun lalu Mbappe berkomitmen untuk kontrak tiga tahun dengan timnya.

Kontrak megabintang ini mencakup bonus masuk fantastis senilai €180 juta, gaji luar biasa mencapai €630 juta dalam tiga tahun, serta hak untuk berpartisipasi dalam keputusan transfer klub.

Namun, kini PSG dipaksa meletakkan Mbappe di pasar transfer dan dihadapkan pada risiko membayar bonus dan gaji yang menggila, melebihi €100 juta, jika sang pemain memilih bertahan di klub musim ini.

Dalam saga yang memikat ini, masih banyak hal yang belum terungkap. Dalam artikel ini, Sports Brief akan menggali potensi keuntungan PSG dari kepindahan bintang utama mereka.

  1. Pusatkan Proyek Klub ke Sumber Daya Lain Tak terbantahkan, tim yang memiliki pemain bintang seperti Mbappe cenderung mengandalkan strategi berpusat pada individu tersebut. Namun, kepergian sang bintang Prancis bisa menjadi momen penting bagi PSG untuk menggali potensi yang ada pada anggota skuad lain.

Dengan kehadiran pemain anyar yang menjanjikan seperti Kang-in Lee dari Korea Selatan dan Marco Asensio dari Real Madrid, yang berdampingan dengan Neymar Jr, PSG mungkin tengah memasuki era keemasan terbaik mereka.

  1. Mengurangi Beban Gaji Membayar paket gaji dan bonus yang melebihi €630 juta selama tiga tahun adalah hal yang menggiurkan bagi para pengelola keuangan, tanpa ragu.

Data dari Football Transfers menyebutkan, gaji Mbappe sekitar 20,5% dari total biaya gaji PSG, yang mencapai $374.220.813, tidak termasuk bonus. Bagian besar anggaran yang dialokasikan untuk satu pemain membuat keputusan melepas sang pemain menjadi langkah bijak, terutama mengingat keterbatasan keuangan klub.

Di tengah situasi keuangan yang kurang ideal bagi PSG, melepas pemain ini menunjukkan strategi akuntansi yang cerdas dan bijaksana. Ancaman regulasi Financial Fair Play dari UEFA juga memperkuat alasan ini.

  1. Mengatasi Ego dalam Skuad Melepas sang pemain berusia 24 tahun juga bisa memberikan keuntungan lain bagi PSG – dorongan psikologis yang besar dan perubahan positif dalam suasana klub.

Pada Januari 2018, saat masih dilatih Unai Emery, Thiago Silva sebagai kapten PSG harus turun tangan menyelesaikan konflik di ruang ganti antara pemain muda dengan salah satu pemimpin tim, seperti yang dilaporkan oleh Marca.

Ketika itu, ketegangan timbang tiga di dalam skuad PSG, di mana kelompok Brasil yang dipimpin oleh Dani Alves dan Neymar berselisih dengan kelompok lain yang dipimpin oleh Edinson Cavani, terjadi karena perlakuan istimewa yang diberikan kepada Neymar Jr.

Menghadapi situasi serupa dengan perlakuan terhadap Mbappe, melepas sang pemain bisa menjadi keputusan yang memberikan manfaat sekali lagi, membantu mengurangi potensi ketegangan dan mengembalikan solidaritas dalam tim.

Bagaimanapun, tak diragukan lagi bahwa PSG harus membayar biaya besar senilai ₤40 juta untuk Mbappe. Sang pemain berhak atas bonus kesetiaan karena bertahan di klub melewati tanggal 31 Juli. Jika Mbappe memilih untuk memperpanjang masa tinggalnya di klub Prancis ini, bonus tambahan senilai ₤40 juta juga akan menanti. (tn)

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button