Pemerintah Arab Saudi meningkatkan sistem keamanan di Mekah selama bulan suci Ramadhan dengan menerapkan teknologi terbaru. Lebih dari 200 layar pintar kini ditempatkan di Pusat Kontrol Utama Mekah untuk memantau dan mengelola pergerakan jemaah secara real-time.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran ibadah Umrah, meminimalkan potensi gangguan, serta meningkatkan respon cepat terhadap situasi darurat. Dengan jutaan jemaah yang datang dari berbagai negara, pengamanan berbasis teknologi menjadi solusi utama dalam mengelola arus masuk, pergerakan, dan keluarnya jemaah dari kota suci.
Pusat Kontrol Mekah: Mengawasi 11 Gerbang Utama dan 8 Pos Keamanan
Sebagai bagian dari sistem pengawasan terintegrasi, Pusat Kontrol Mekah kini bertanggung jawab atas 11 titik masuk utama ke kota suci, serta 8 pos pemeriksaan internal yang beroperasi penuh selama 24 jam.
Untuk memastikan koordinasi yang lebih efektif, otoritas Arab Saudi membagi tugas keamanan ke dalam 7 sektor khusus, memungkinkan pemantauan langsung terhadap kepadatan jemaah dan penyesuaian strategi keamanan secara instan.
“Seluruh lingkungan dan distrik di Mekah berada dalam pengawasan ketat sepanjang waktu,” ujar perwakilan pemerintah Saudi. Rekaman langsung dari kamera pengawas diteruskan ke ruang operasi utama di Masjidil Haram, sehingga setiap pergerakan jemaah dapat dipantau dan dikelola dengan cepat.
Keamanan Masjidil Haram Terintegrasi dengan Pusat Operasi 911
Sebagai pusat utama ibadah Umrah dan haji, Masjidil Haram kini memiliki sistem keamanan yang terintegrasi langsung dengan Pusat Operasi Keamanan Masjidil Haram dan Pusat Operasi Terpadu (911).
Dengan konektivitas ini, setiap potensi gangguan atau kepadatan berlebih dapat segera dilaporkan dan ditangani dengan koordinasi antara seluruh layanan keamanan dan darurat. Ini memungkinkan otoritas bertindak lebih cepat dalam memastikan keselamatan jutaan jemaah.
Sistem Keamanan Canggih Beroperasi 24/7
Demi mengoptimalkan pengamanan dan kelancaran ibadah, Pusat Kontrol Utama Mekah beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Teknologi ini memungkinkan otoritas untuk melacak pergerakan jemaah, mengelola kepadatan massa, serta merespons insiden dengan lebih cepat dan akurat.
Dengan jumlah jemaah yang meningkat drastis selama Ramadan, inovasi ini menjadi terobosan penting dalam pengelolaan Umrah, memastikan bahwa setiap jemaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan aman, nyaman, dan tertib.
- Rekor Baru! Masjidil Haram Diserbu 25 Juta Jemaah dalam 10 Hari Ramadan
- Ramadhan 2025 di Masjidil Haram: Peningkatan Infrastruktur dan Layanan untuk Jamaah
- Penerbangan Pertama Jemaah Umrah Ramadan Mendarat dengan Mulus di Jeddah!
- Arab Saudi Manfaatkan Teknologi AI untuk Kelola Jemaah Umrah Selama Ramadhan 2025