Aditya Didi Moha
Profil Aditya Anugrah Moha
Politisi muda Partai Golkar yang meniti karier dari dunia kedokteran hingga kursi Senayan
Identitas Singkat
- Nama lengkap: Aditya Anugrah Moha
- Tempat, tanggal lahir: Kotamobagu, Sulawesi Utara, 21 Januari 1982
- Partai: Golongan Karya (Golkar)
Pendidikan
Tahun | Institusi | Keterangan |
---|---|---|
1999 | Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi | Pendidikan dokter umum |
2010 | Magister Manajemen, Universitas Timbul Nusantara | Spesialisasi manajemen |
Karier Politik dan Legislatif
Periode | Jabatan | Komisi | Ruang Lingkup |
---|---|---|---|
2009 – 2014 | Anggota DPR RI | Komisi IX | Ketenagakerjaan & kesehatan |
2014 – 2019 | Anggota DPR RI | Komisi XI | Keuangan & perbankan |
Sebagai anggota Komisi XI, Aditya terlibat aktif dalam pembahasan kebijakan makroekonomi, stabilitas sistem keuangan, dan pengawasan sektor perbankan. Pada periode sebelumnya di Komisi IX, ia kerap menyoroti isu kesejahteraan tenaga kerja dan layanan kesehatan nasional-bidang yang selaras dengan latar belakang pendidikannya di fakultas kedokteran.
Aktivitas Organisasi
Partai Golkar:
Fungsionaris DPP sejak 2011
Sekretaris DPD Golkar Sulawesi Utara (2009 – 2014)
Kegiatan masyarakat: Pernah maju dalam Pilkada Bolaang Mongondow 2011, meski tidak terpilih.
Penghargaan
- International Best Executive Award (2008)
- ASEAN Development Golden Award (2008)
- Indonesian Executive Achievement Golden Award (2007)
- Man of the Year, IHRDP (2007)
- Putra Kawanua Berprestasi Sulut (2007)
Kontroversi Hukum
Pada 6 Oktober 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Aditya sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan. Ia diduga menyuap Ketua Pengadilan Tinggi Manado, Sudiwardono, guna memengaruhi putusan banding korupsi sang ibu—Marlina Mona Siahaan (mantan Bupati Bolaang Mongondow) yang divonis lima tahun penjara terkait penyelewengan Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa senilai Rp 1,25 miliar.
Ringkasan
Aditya Anugrah Moha adalah contoh figur muda Sulawesi Utara yang berupaya menggabungkan pengetahuan kedokteran dengan kiprah politik. Prestasi dan pengakuan internasional menguatkan image profesionalnya, sementara jabatan strategis di Komisi XI menempatkannya di pusat pengambilan keputusan fiskal negara. Namun, catatan positif tersebut ternodai oleh kasus suap 2017 yang mengguncang karier politisnya dan memperlihatkan lagi tantangan integritas di panggung politik nasional.