Dirgahayu IndonesiaKu yang Ke-80, 17 Agustus 2025

Media Network
Nusantara

Cetak Sawah Rakyat: Pemprov Sulteng Dapat Rp365 Miliar untuk Buka 10.000 Hektar Lahan Baru

Langkah strategis ini dorong ketahanan pangan dan tingkatkan pendapatan petani Sulawesi Tengah

Program cetak sawah Sulteng mendapat suntikan anggaran fantastis! Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) resmi menerima alokasi dana DIPA 2025 sebesar Rp365,3 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membuka 10.180 hektar lahan baru yang bakal dikembangkan menjadi sawah produktif.

Langkah besar ini merupakan bagian dari program Cetak Sawah Rakyat yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI, selaras dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng periode 2025–2030, terutama pilar Berani Makmur alias Berani Panen Raya.

3 Manfaat Besar Program Cetak Sawah Sulteng

Menurut Kepala Dinas TPH Sulteng, Nelson Metubun, ada tiga dampak utama yang ditargetkan dari program ini:

  1. Luas baku sawah meningkat, dari 126.985 hektar menjadi 137.165 hektar.
  2. Produksi beras melonjak, mencapai tambahan 45.810 ton GKG atau setara 29.779 ton beras.
  3. Surplus beras Sulawesi Tengah naik, dari 137 ribu ton menjadi sekitar 150 ribu ton tahun ini.

Tak hanya soal produksi, pendapatan petani juga dipastikan ikut terdongkrak, terutama di daerah-daerah pelaksana.

Dimulai dari 8 Kabupaten Prioritas

Proyek cetak sawah ini tak main-main. Setelah menerima DIPA pada 11 Juni 2025, kontrak untuk kegiatan Survey, Identifikasi, dan Desain (SID) langsung diteken pada 16 Juni 2025.

Daerah yang sudah mengajukan program ini meliputi:

  • Donggala
  • Tojo Una-Una
  • Tolitoli
  • Buol
  • Poso
  • Sigi
  • Banggai
  • Parigi Moutong

“Semua usulan datang langsung dari pemkab dan dinas TPH masing-masing,” kata Nelson.

Dua Mekanisme Eksekusi: TNI atau E-Katalog

Menariknya, pelaksanaan program ini bisa dilakukan lewat dua cara. “Bisa melalui kerja sama dengan TNI, atau memakai sistem pengadaan lewat E-Katalog,” jelas Nelson.

Dengan program ini, Pemprov Sulteng ingin memastikan posisinya sebagai lumbung pangan utama kawasan timur Indonesia. Langkah nyata ini diharapkan jadi pemicu percepatan ketahanan pangan nasional yang berbasis kemandirian petani lokal.

Redaksi

Menulis bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan untuk menyampaikan kebenaran dengan jernih dan tajam.

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button