Mapala Tarsius Polimdo Bergerak Cepat Bantu Korban Banjir di Manado

Manado, 22 Maret 2025 – Banjir besar kembali melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi Utara, termasuk Kota Manado. Di tengah musibah ini, aksi cepat dan penuh empati datang dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Tarsius Politeknik Negeri Manado (Polimdo) yang kini dipimpin oleh Direktur Polimdo, Mereyke Alelo, MBA.
Aksi Kemanusiaan di Tengah Bencana
Pada Jumat malam, 22 Maret 2025, pukul 20.00 WITA, Mapala Tarsius langsung terjun ke lokasi banjir dengan mengerahkan dua perahu karet dan 30 personel gabungan dari anggota aktif hingga para penasihat. Mereka dilengkapi dengan perlengkapan evakuasi lengkap serta keahlian dalam penanganan darurat.
Para mahasiswa ini tidak hanya mengevakuasi warga yang terjebak banjir, tetapi juga mendistribusikan bantuan logistik dan memberikan pertolongan langsung di lokasi. Dengan sigap dan profesional, mereka menjangkau titik-titik terdampak yang sulit diakses.
Bukan Aksi Pertama, Bukti Konsistensi dan Dedikasi
Aksi heroik ini bukan kali pertama dilakukan oleh Mapala Tarsius. Mereka telah menjadikan kegiatan tanggap bencana sebagai agenda rutin setiap kali bencana alam melanda, terutama banjir yang kerap menghantam Manado.
Kehadiran mereka di lokasi bencana selalu mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Warga yang terdampak merasa sangat terbantu oleh kehadiran para mahasiswa yang tanggap, cekatan, dan penuh empati.
Bangga! Mahasiswa Polimdo Tunjukkan Jiwa Sosial dan Kepedulian
Pihak kampus, Politeknik Negeri Manado, turut memberikan dukungan penuh atas peran aktif mahasiswanya. Menurut Bitner Sasela, perwakilan kampus yang hadir di lokasi banjir, keikutsertaan Mapala Tarsius mencerminkan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membentuk karakter sosial.
“Mahasiswa kami memiliki semangat kepedulian yang tinggi. Kami selalu mendukung kegiatan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, terlebih di saat mereka membutuhkan bantuan,” ujar Bitner.
Mapala Tarsius: Mahasiswa yang Menjadi Pahlawan
Dengan semangat kemanusiaan yang luar biasa, Mapala Tarsius Polimdo membuktikan bahwa mahasiswa juga bisa menjadi pahlawan di tengah bencana. Mereka tidak hanya bergerak cepat, tetapi juga membawa harapan dan bantuan nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Aksi mereka menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda di seluruh Indonesia—bahwa keberanian, solidaritas, dan kepedulian sosial adalah bagian penting dari peran mahasiswa di tengah masyarakat.