Peluang Emas! Budidaya Udang di Bolmut Diproyeksikan Hasilkan PAD Rp 11,3 Miliar per Tahun

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) bersiap menjadi pusat industri perikanan modern dengan program budidaya udang terintegrasi yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mempercepat pencapaian Indonesia Emas 2045.

Saat ini, Kantor Pertanahan (Kantah) Bolmut sedang melakukan pemapungan peta. Setelah proses ini selesai, dokumen tersebut akan diajukan ke Kementerian Pusat untuk mendapatkan persetujuan final. Jika telah disetujui, akan ada Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Daerah dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang menjadi langkah strategis dalam mengembangkan sektor perikanan di wilayah ini.

“Kami siap dan mendukung penuh program IISAP ini. Apalagi, Pemda Bolmut memiliki lahan eks HGU seluas 364 hektare yang sangat potensial untuk pengembangan tambak udang modern,” ujar Bupati Bolmut dalam rapat kerja dengan KPP pada Kamis 20 Maret 2025 yang didampingi oleh wakil bupati Moh Aditya Pontoh dan beberapa OPD terkait.

Budidaya Udang: Investasi Masa Depan yang Menjanjikan

Desa Biantong I, Kecamatan Bolangitang Timur, dipilih sebagai lokasi pengembangan Integrated Shrimp Farming. Dengan konsep pengelolaan hulu-hilir yang terpadu, proyek ini diharapkan menjadi model nasional dalam industri perikanan berkelanjutan.

Beberapa keuntungan utama dari proyek ini antara lain:

Bupati SJL menambahkan, program IISAP tidak hanya akan meningkatkan produksi udang nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal di daerah ini.

“Program ini bisa menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan. Untuk itu, kami akan segera menindaklanjuti penyusunan dokumen RT/RW serta menyiapkan Perda Retribusi sebagai bentuk kesiapan daerah, sehingga program ini bisa berjalan optimal dan memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat,” jelasnya.

Potensi Pendapatan Daerah dari Budidaya Udang

Salah satu daya tarik utama dari proyek ini adalah kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan tarif retribusi sebesar Rp 1.600 per kilogram, diperkirakan Bolmut dapat mengantongi pendapatan sekitar Rp 11,3 miliar per tahun. Ini merupakan peluang besar bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan sumber daya dan infrastruktur di wilayah ini.

Bupati Bolmut beserta jajaran terus mengupayakan regulasi yang mendukung iklim investasi di sektor ini. Dengan kebijakan yang tepat, budidaya udang di Bolmut dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Selaras dengan Visi Nasional: Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden

Program ini juga mendukung visi Asta Cita yang diusung Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, khususnya dalam aspek ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, serta pengembangan ekonomi biru. Dengan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta, sektor perikanan dapat berkembang menjadi kekuatan baru dalam perekonomian nasional.

Dengan strategi yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, proyek budidaya udang terintegrasi di Bolmut berpotensi menjadi contoh sukses nasional. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga membawa Indonesia lebih dekat menuju kemandirian pangan dan keberlanjutan ekonomi.

Exit mobile version