Dirgahayu IndonesiaKu yang Ke-80, 17 Agustus 2025

Media Network
Gear

Faraday Future Gandeng GWM, Luncurkan Minivan Listrik FX Super One Mirip Wey Gaoshan

Kolaborasi Strategis Hindari Tarif Impor, FX Super One Siap Bersaing di Pasar AS

Faraday Future secara resmi memperkenalkan minivan listrik FX Super One di Los Angeles. Meski tampak segar, desainnya bikin banyak orang mengernyitkan dahi karena mirip banget dengan Wey Gaoshan 9, MPV canggih buatan Great Wall Motor (GWM) dari Tiongkok.

Rupanya, ini bukan kebetulan. Sumber dari CarNewsChina membocorkan bahwa Faraday Future memang menggandeng GWM untuk menghadirkan FX Super One. Tujuannya? Menghindari tarif pajak EV yang super tinggi kalau mobil langsung diimpor ke Amerika Serikat.

Bukan Sekadar Mirip, Tapi Rebadge dari Wey Gaoshan 9

Sumber dalam menyebutkan bahwa Faraday Future sudah kerja sama dengan GWM selama sekitar setahun. Mereka ingin “rebadge” alias mengganti merek Wey Gaoshan 9 menjadi FX Super One. Sayangnya, karena tak mampu memenuhi pesanan minimum (MOQ), GWM tidak bisa membuat jalur produksi baru khusus untuk versi ini.

Beberapa poin menarik:

  • Interior FX Super One identik dengan Wey Gaoshan 9.
  • Mulai dari setir flat bottom, atap panoramik ganda, hingga susunan layar LCD semuanya sama.
  • Bahkan ornamen kecil seperti tuas persneling pun identik.

Spesifikasi Gahar dan Teknologi Canggih

Walaupun Faraday Future belum buka banyak spesifikasi, bocoran yang ada menyebutkan FX Super One punya:

  • Wheelbase 3.302 mm
  • Ruang bagasi 320 liter
  • Pilihan 4, 6, hingga 7 kursi
  • Opsi penggerak listrik penuh dan plug-in hybrid

Sementara itu, Wey Gaoshan 9 – yang menjadi basis FX Super One – punya fitur unggulan:

  • Dimensi: 5410 x 1960 x 1890 mm
  • Bobot: 2.880 kg
  • Mesin 1.5L turbo + 2 motor listrik (337 kW / 452 hp)
  • Sistem penggerak AWD
  • Baterai NMC 51,55 kWh dari CATL
  • Jarak tempuh listrik 201 km, total hingga 963 km dengan bensin
  • Dilengkapi lidar dari Hesai dan chip Nvidia Orin-X (254 TOPS)

Dirakit di AS Lewat Skema SKD

Agar bisa masuk ke pasar AS tanpa terbebani tarif impor tinggi, Faraday Future memilih skema SKD (Semi-Knocked Down). Artinya, minivan ini dikirim dalam bentuk komponen terurai dari Tiongkok, lalu dirakit kembali di fasilitas Faraday Future di California.

Strategi ini:

  • Menghindari bea masuk EV dari Tiongkok
  • Memungkinkan penyesuaian fitur lokal, seperti layar besar di kabin depan
  • Menurunkan biaya distribusi

Industri Otomotif Tiongkok Makin Agresif

Langkah Faraday Future ini menambah bukti bahwa produsen otomotif Tiongkok makin agresif masuk pasar global. Bahkan BYD juga mengandalkan CKD (complete knock-down) untuk produksi mobil di pabrik barunya di Brasil.

Menurut salah satu sumber, GWM melihat kerja sama ini sebagai peluang bagus di tengah persaingan ketat dan kapasitas produksi yang berlebih. “Selama bisa ekspor, itu sudah dianggap kesuksesan,” katanya.

Dengan minivan listrik FX Super One, Faraday Future tak hanya memperkenalkan kendaraan canggih, tapi juga strategi bisnis cerdik untuk menembus pasar AS. Kolaborasi mereka dengan GWM membuktikan bahwa rebadge bukan sekadar soal logo – tapi tentang efisiensi, strategi dagang, dan adaptasi global dalam industri otomotif.

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button