Aksi keberanian tim gabungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara mencuat ketika mereka berhasil menemukan dan menangkap 3 orang Warga Negara Asing (WNA) dari China yang terlibat dalam aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di lokasi Mogoyunggung, Desa Buyat Dua, Kecamatan Kotabunan pada Rabu (15/5/2024).
Dalam operasi mendadak yang dilancarkan, ketiga WNA tersebut diamankan tanpa bisa menunjukkan dokumen resmi yang mengizinkan mereka berada dan bekerja di wilayah Boltim.
Saksi mata dari media melaporkan bahwa para pelaku langsung diseret ke rumah Kepala Desa Buyat sebelum diserahkan ke pihak Imigrasi Kotamobagu.
“Para pekerja yang lain mengakui bahwa mereka melakukan aktivitas PETI di lahan yang dimiliki oleh Marten, warga Ratatotok, yang bekerja sama dengan Glory, pengusaha asal Kotamobagu. Ketiga WNA ini kami serahkan kepada Imigrasi Kotamobagu, pihak yang berwenang menangani orang asing,” ungkap Camat Kotabunan, Idrus Paputungan.
Sementara itu, pihak Imigrasi Kotamobagu menyatakan akan memeriksa ketiganya beserta dokumen-dokumen yang mereka miliki.
“Kami akan memeriksa dokumen mereka dan langkah-langkah selanjutnya akan diinformasikan nanti,” jelas Roby Saputra, Kepala Seksi Bidang Intelijen dan Penindakan Imigrasi Kotamobagu.
Tak hanya berhasil menangkap WNA yang terlibat, tim gabungan juga menemukan sejumlah alat berat jenis Excavator yang diduga milik pengusaha tambang ilegal yang beroperasi di wilayah Mogoyunggung Desa Buyat Dua dan Mopatu Desa Buyat. Aksi luar biasa ini melibatkan berbagai instansi seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemerintah Kecamatan Kotabunan, Koramil Kotabunan, dan Kepala Desa Buyat Bersatu.
