Di Shougang Park, Beijing, Wang Chuqin juara China Smash 2025 setelah menutup partai puncak dengan kemenangan telak atas Felix Lebrun. Dukungan penonton yang membahana di Infinity ∞ Arena berpadu dengan tempo tinggi Wang, menghasilkan laga final yang didominasi sang No.1 dunia dari awal hingga akhir.
Jalannya Laga: Dominasi Sejak Bola Pertama
- Skor akhir: 11–7, 11–2, 11–5, 11–7 (straight games).
- Start panas: Sorakan “Wang! Wang!” mengiringi agresi forehand-backhand yang langsung menekan Lebrun di gim pembuka.
- Tempo makin naik: Di gim kedua, Wang mempercepat reli dan mempersempit ruang gerak lawan; margin 11–2 menunjukkan gap kontrol & kecepatan.
- Respons Lebrun: Time-out di gim ketiga saat tertinggal 0–2 memberi jeda evaluasi, namun pola serangan Wang tetap “mengunci” alur permainan.
- Gim penutup: Akurasi servis–receive dan pengambilan bola awal membuat Wang menutup final 11–7 tanpa goyah.
Kunci Kemenangan: Kecepatan, Posisi, Mental Baja
- Kontrol ritme reli: Wang memaksa duel dalam kecepatan yang disukainya—Lebrun minim inisiatif.
- Servis variatif & bola kedua: Membuka celah untuk pukulan pertama yang tajam.
- Penempatan bola agresif: Mengusir Lebrun dari zona nyaman, terutama sisi backhand.
- Fokus tinggi di momen krusial: Tidak memberi “jendela” momentum bagi lawan di setiap akhir gim.
Catatan Gelar & Status Wang
- Trofi ke-4 di tunggal WTT Grand Smash, yang kedua musim ini.
- Menyapu tiga gelar di China Smash 2025 (Tunggal Putra, Ganda Putra, Ganda Campuran) dan menegaskan standar emas sebagai peringkat 1 dunia.
- Kemenangan ini mengulang ketangguhan yang ia tampilkan di United States Smash 2025, konsisten, klinis, dan efisien.
Untuk Felix Lebrun: Pencapaian Bersejarah Tetap Tercatat
Meski gagal meraih mimpi di final, Lebrun tetap menorehkan sejarah sebagai pemain Prancis pertama yang mencapai final tunggal WTT Grand Smash, modal berharga untuk babak karier berikutnya.
Singkatnya, Wang Chuqin juara China Smash 2025 dengan performa superior dari servis hingga penyelesaian. Final tanpa cela ini menutup turnamen dengan tegas: penguasa meja di Beijing bernama Wang Chuqin, dan standar kompetisi kini kembali ditentukan olehnya.